Kamis, 29 Agustus 2013

Kalau Anak-anak Ngobrol

Yang ini khusus untuk para orang tua tapi calon orang tua juga boleh baca :)
Bapak, Ibu, Papa, Mama, Ayah, Bunda, Ummi, Abi, Abah, Ambu, pernah menceritakan kelakuan anak kepada teman, saudara atau tetangga saat ngobrol? Biasanya apa yang kita ceritakan? Kalau saya sih biasanya kelakuan anak yang kadang membuat bangga, senyum, tertawa, marah, menangis, malu atau pun berpikir keras.
Mari kita merenung sejenak! Jika anak-anak kita tengah berkumpul dengan teman-temannya kira-kira mereka suka membahas kita ga ya? Apa yang mereka ceritakan tentang kita? Ya, mungkin yang saat itu paling berkesan bagi mereka.
Suatu ketika anak saya tengah bermain di rumah bersama salah seorang temannya. Karena saat itu waktunya makan siang saya menawari anak saya dan temannya makan. Anak saya mengangguk tapi temannya menolak dengan alasan sudah. Jadilah anak saya makan ditemani kawannya di sebelahnya yang tengah memainkan beberapa mainan. Wah....anak-anak juga ternyata bisa ngobrol lho. Ini isi obrolan mereka :
Anak saya : "Eh, bener kamu udah makan? Sama apa?"
Temannya : "Iya, udah. Sama Mi. Kamu makan sama apa?"
Anak saya : " Sama kere (dendeng) sapi"
Temannya : " Mana coba lihat!"
Anak saya : "Nih, ini buatan bunda aku tahu!"
Temannya : "Oh, ibu kamu suka masak ya? Ibu aku mah ga suka masak"
Anak saya : "Terus ibu kamu sukanya apa?"
Temannya : "Ibu aku mah sukanya marah"
Astaghfirullah, ini benar-benar jadi teguran untuk saya. Sekecil apa pun perbuatan kita terekam jelas dalam ingatan anak kita. Anak saya menganggap saya memasak meskipun saya hanya menggoreng saja dendeng siap goreng yang saya beli. Ah, jadi ingat kalau saya sering juga marah, tidak sabar pada anak. Hal itu mungkin pula terekam dalam ingatannya. Kalau anak bercerita kepada orang saja bisa jadi malu apa lagi jika nanti Sang Khalik yang bertanya. Mari berupaya untuk selalu membenahi diri (aslinya ini nasehat untuk diri saya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar