Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 November 2019

Mawar

Bukankah mawar tak perlu berkoar bahwa dirinya mawar?
Sebab duri adalah bukti
Sebab lembaran petal cukup jadi penanda faktual

Seperti halnya kesturi
Ia tak pernah repot berpidato ke sana ke mari
Sebab insan-insan yang mengerti paham benar dengan semerbak wangi surgawi

Lembang, 06 November 2019
Sungguh pencitraan itu membuat jengah

Senin, 04 November 2019

Mencari Jawaban

Pada deretan huruf dalam tumpukan kertas yang kupegang
Pada barisan kata yang berjajar di layar yang menyala
Pada dedaunan yang meliuk-liuk menari
Pada angin yang lembut berbisik
Kutanya gerangan apa jawabnya

(Mengungkap misteri kalimatmu, "This is a gap in your ...". Gustiiiii, kedah kumaha Abdi?)

Minggu, 01 Januari 2017

FIRE...FIRE

Fire...Fire...
Bunyi ledakan membuat terbangun tengah malam ini
Untunglah hanya kembang api
Lalu pikiran melayang ke beberapa negeri
Dimana konflik adalah pemandangan sehari-hari
Mereka terbangun bukan karena kembang api
Tapi serangan bom yang bertubi-tubi
Ledakan yang bisa jadi
merenggut kekasih hati atau bahkan buah hati
Ledakan dari senapan di malam sepi
memaksa anak kecil tak berorangtua lagi


Fire...fire...
Suara desingan memaksa keluar rumah
Oh, ternyata kembang api saja
Tiba-tiba terpikir berapa harganya
Tidak lebih baikkah disumbangkan saja?
Kepada anak yang hampir putus sekolah
Karena orang tua yang tak lagi sanggup membiayainya

Fire...fire...
Kerlip cahaya mengudara indah
Tapi tak bisa menyaingi gemintang langit biasanya
Apakah untuk bahagia
harus membakar uang sambil hura-hura
Sudah! Sudah!
Pembakarnya mungkin telah lebih dahulu berkiprah
Memberi makan fakir miskin di sekitarnya
Membantu saudara yang terkena bencana
Menyumbang sekolah pembangun generasi muda
Mengambil anak papa menjadi anak asuhnya
Bahkan menyantuni korban perang di negara sana

Fire...Fire...
Semoga kita dijauhkan dari api pemusnah segalanya
Lembang, 01 Januari 2017

Sabtu, 31 Desember 2016

MENIKMATI ALAM : GRATISKAH?

Bergeraklah!
Berlarilah!
Menikmati alam yang indah
Sebelum semua harus ditebus dengan rupiah

Hiruplah udara dalam-dalam
Biarkan ia mengalir pelan-pelan
Dan raga pun kan menyatu dengan alam
Bukankah setiap sel adalah bagian kefanaan?

Mari! Mari mendaki
Menginjakkan kaki di dataran tinggi
Sebelum cuma-cuma tak berlaku lagi
Karena gunung pun ada yang memiliki

(Lembang, penghujung 2016)