Jumat, 16 Maret 2018

VIDEO "ITU"

VIDEO "ITU"

Sore tadi saya tercekat melihat kiriman video di salah satu grup. Dalam video tersebut nampak jelas seorang anak tengah menonton video tak layak. Wajah Si Anak tampak jelas. Di sampingnya Sang Ibu duduk tenang, sepertinya mereka tengah menunggu antrian entah Rumah Sakit atau apa.

Tak berpikir panjang, saya langsung hapus video tersebut, khawatir terklik oleh anak saya jika ia meminjam HP.  Sesekali anak saya suka meminjam HP untuk sekedar bermain game "where is my water" atau menonton "Upin Ipin". HP saya juga tidak dipassword. Saya khawatir bila tak sengaja anak saya mengklik video tersebut lalu menanyakan "Anak dalam video tersebut sedang nonton apa? ". Saya tak punya jawaban. Membiarkan video berdurasi satu menit itu dalam HP, bagi saya sama saja dengan menyimpan video tak layak yang ditonton Sang Anak.

Video tersebut bisa jadi viral. Maksudnya mungkin untuk mengingatkan para orangtua agar tidak begitu saja memberikan HP kepada anak serta selalu mengawasinya. Namun,  tak bisa dibayangkan saat video tersebut viral Dan sampai pada orang-orang yang mengenal ibu dan anak tersebut. Ibu dan anak tersebut mungkin akan malu atau menjadi bahan gunjingan (semoga saja tidak). Padahal bisa jadi Si Anak tak sengaja mengklik, Si Ibu juga mungkin tak sengaja menyimpan. Bisa jadi video yang ditonton Si Anak adalah kiriman yang Si Ibu sendiri mungkin belum melihatnya.

Mengabadikan kejadian dalam bentuk foto atau video, saat ini cukup mudah dilakukan. Dalam hal mengunggah video atau foto, mungkin tujuannya baik namun perlu diperhatikan privasi orang. Perlu dipikirkan dampak yang akan timbul setelah video/foto diunggah baik bagi tokoh dalam video maupun orang yang menerima video/foto. Apa tidak lebih baik jika wajah Si Anak dan ibunya diblur? Atau mungkin dibuat narasi saja?

#Kabolmenulis
#Day4
(Dipos di FB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar